Bagi teman - teman yang masih pusing mengenai tugas matkul Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, niih saya share makalah yang saya tulis.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia merupakan
makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu, manusia mempunyai hak
untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Dan sebagai makhluk sosial, manusia
membutuhkan sesamanya untuk melaksanakan segala aktivitas dalam rangka memenuhi
kebutuhan mereka. Kehidupan manusia berlangsung dinamis, yakni berkembang dan
mengalami perubahan – perubahan. Perubahan sosial yang terjadi meliputi
peningkatan maupun penurunan dalam berbagai aspek. Hal tersebut tidak terlepas
dari pengaruh manusia itu sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Manusia tinggal dalam
dimensi ruang dan waktu. Mereka mendiami suatu daerah pada waktu tertentu.
Dalam sejarah kehidupan manusia, tercatat bahwa terdapat peradaban – peradaban
besar yang membuktikan bahwa kehidupan manusia mengalami kejayaan dan kemajuan
di suatu daerah pada masanya. Sebagai contoh, peradaban Mesir kuno yang kala
itu kehidupan masyarakatnya mencapai puncak kejayaan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Berbagai macam peninggalan sejarah telah dihasilkan,
seperti bangunan piramida yang dibangun oleh masyarakat Mesir yang membuat
manusia terpukau karena pada masa tersebut teknologi sangat sederhana tidak
seperti sekarang ini. namun masyarakat Mesir kuno telah berhasil membangun
piramida sebagai bukti peradaban mereka yang telah maju dalam pembangunan.
Perkembangan zaman
menuntut manusia untuk menyesuaikan diri terhadapnya. Begitu pula ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Mereka dituntut untuk
mengubah pola pikirnya menjadi lebih rasional di zaman yang modern ini. Hal
tersebut akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan zaman. Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis mengambil judul “Manusia dan Peradaban”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa
yang dimaksud dengan peradaban dan bagaimana perbedaannya dengan kebudayaan?
2.
Apa
pengertian, bentuk – bentuk, dan faktor yang menyebabkan perubahan sosial?
3.
Apa
saja pengertian, syarat, dan ciri dari modernisasi?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1.
Menjelaskan
pengertian peradaban dan perbedaannya dengan kebudayaan.
2.
Menjelaskan
pengertian, bentuk dan faktor yang menyebabkan perubahan sosial.
3.
Menjelaskan
pengertian, syarat, dan ciri dari modernisasi.
D.
Manfaat Penulisan
1.
Bagi
penulis
Penulisan makalah ini diharapkan mampu membuat penulis menjadi
lebih peka terhadap manusia dan kehidupan sosial yang terjadi di sekitarnya.
2.
Bagi
pembaca
Penulisan ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi pembaca
sehingga mereka dapat mengetahui dan memahami tentang peradaban manusia,
perubahan sosial, dan modernisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peradaban
Manusia
1.
Pengertian Peradaban
Peradaban
mengambil padanan kata civilization yang berarti nilai hidup satu
kelompok atau bangsa yang dihadapinya dalam era tertentu. Peradaban adalah
suatu istilah yang digunakan untuk menyebut bagian – bagian atau unsur – unsur
suatu kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan indah. Dalam definisi peradaban
juga mengandung adanya perkembangan pengetahuan dan kecakapan, sehingga orang
memungkinkan memiliki tabiat beradab. Karena itu, manusia beradab salah satunya
memiliki ciri mampu mengendalikan dirinya, yakni menyangkut sopan santun, budi
bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.[1]
Peradaban adalah kebudayaan yang telah
mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian yang
lain menyebutkan bahwa peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya
manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya
bangunan, jalan), maupun non – fisik (nilai – nilai, tatanan, seni budaya,
maupun iptek).[2]
Sebenarnya peradaban sudah ada dari zaman dahulu kala yang disebut dengan
peradaban dunia; kuno atau klasik pra – Islam. Di antara peradaban – peradaban
itu adalah:
a.
Peradaban Irak, di
antara peradaban yang terpenting adalah Sumeria, Akkadia, Ayalamiyah,
Babilonia, Asyuriah, dan Kaldaniah.
b.
Peradaban Syam, di
antara peradaban yang terpenting adalah Amuriyah, Vinikia, Kan’an, Aramiyah,
Anbath, Tadmur, Ghassan, dan Munazarah.
c.
Peradaban Mesir,
peradaban yang terpenting adalah peradabaan Fir’aun dan peradaban Heksus
d.
Peradaban Yaman, di
antaranya Ma’in, Saba’, Himyar, dan Qatban.
e.
Peradaban Persia
f.
Peradaban Yunani dan
Romawi
2.
Perbedaan Peradaban dan kebudayaan
Pada dasarnya
peradaban dan kebudayaan adalah dua hal yang berbeda. Kebudayaan adalah semua hasil yang dipikirkan oleh manusia.
Peradaban adalah nilai-nilai kebudayaan melalui perwujudan norma – norma yang
selanjutnya dijadikan tolak ukur bagi kepantasan perilaku warga masyarakat.
Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dijadikan ciri dari perbedaan peradaban
dan kebudayaan, antara lain sebagai berikut :
a.
Peradaban (hadharah, civilization)
berakar pada ide tentang kota. Kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek
kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain. Kebudayaan (culture,
tsaqafah) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang
ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu masyarakat.
b.
Kebudayaan
dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia. Sebuah deskripsi
mengenai kontras-kontras antara kebudayaan dan peradaban dijelaskan secara
menarik oleh Alija Izebegovic dalam Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban
dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara
keduanya. Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material
dalam diri manusia.
c.
Ide utama yang terkandung dalam peradaban
adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah
masyarakat memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran dasar yang tetap, yang
menjadi identitas kulturalnya. Nilai – nilai yang tidak hilang begitu saja
ketika sebuah peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu
menjadi tidak efektif secara sosial.
d.
Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang
dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari
kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah,
tepat tidak atau berguna tidak) di dunia pemikiran.
e.
Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar
menumpuk-numpuk produk peradaban lain. Sebuah peradaban diukur dari
pencapaiannya. Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial atau
inovasi sosial yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya
menerima dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks
kebudayaan sendiri.[3]
B.
Perubahan
Sosial
1.
Pengertian
Perubahan Sosial
Setiap masyarakat di mana pun pasti
akan mengalami perubahan dan dinamika sosial budaya, baik di desa maupun
perkotaan. Perubahan dan dinamika itu merupakan akibat dari adanya interaksi
manusia dan antarkelompok. Akibatnya, di antara mereka terjadi proses saling
mempengaruhi yang menyebabkan perubahan dan dinamika sosial.[4]
Berikut ini adalah pengertian
perubahan sosial menurut para sosiolog.
a.
Hans
Garth dan C. Wright Mills
Perubahan sosial adalah apapun yang terjadi (kemuculan
perkembangannya dan kemunduran), dalam kurun waktu tertentu terhadap peran,
lembaga, atau tatanan yang meliputi struktur sosial.
b.
Gillin
dan Gillin
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah
diterima, baik karena perubahan – perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan – penemuan baru dalam masyarakat.
c.
Samuel
Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi – modifikasi yang terjadi
dalam pola – pola kehidupan manusia.
d.
Selo
Soemardjan
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok –
kelompok dalam masyarakat.[5]
Parsudi Suparlan mengungkapkan bahwa
ada perbedaan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Yang dimaksud
dengan perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial dalam pola –
pola hubungan sosial antara lain mencakup sistem status, hubungan – hubungan
dalam keluarga, sistem – sistem politik dan kekuatan, dan penyebaran penduduk.
Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan kebudayaan adalah perubahan yang
terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga atau sejumlah
warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain mencakup aturan – aturan atau
norma – norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan warga masyarakat,
nilai – nilai teknologi, selera, rasa keindahan atau kesenian, dan bahasa.
Walaupun perubahan sosial dapat
dibedakan dengan perubahan kebudayaan, namun pembahasan – pembahasan mengenai
perubahan sosial tidak akan mencapai suatu pengertian yang pas, jika
dalam pembahasan itu sama sekali tidak dikaitkan perubahan kebudayaan yang
terwujud dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan.[6]
2.
Bentuk
– Bentuk Perubahan Sosial Budaya
a.
Perubahan
Secara Cepat
Perubahan sosial budaya yang terjadi secara cepat disebut revolusi.
Prosesnya terjadi secara tiba – tiba, akan tetapi perubahannya sangat mendasar
sehingga berdampak luas. Contohnya, Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia
yang mengubah bangsa Indonesia dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang
merdeka.
b.
Perubahan
Secara Lambat
Perubahan sosial budaya yang terjadi secara lambat disebut evolusi.
Prosesnya terjadi secara lambat, dalam jangka waktu berangsur – angsur.
Contohnya, peranan keluarga luas seperti marga pada masyarakat Batak. Peranan
marga masyarakat Batak yang hidup di kota – kota besar semakin lemah bergeser
ke arah semakin kuatnya peranan keluarga batih.
c.
Perubahan
Direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang diproses melalui
suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan perubahan tertentu pula.
Contohnya, Program Keluarga Berencana yang mengubah pola keluarga dengan banyak
anak menjadi keluarga sejahtera dengan sedikit anak.
d.
Perubahan
Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi akibat adanya
perubahan alam, misalnya bencana alam. Penduduk terpaksa harus pindah ke daerah
lain yang lebih aman. Di tempat yang baru mereka harus menyesuaikan diri (beradaptasi)
dengan lingkungan yang baru.
e.
Perubahan
yang Berpengaruh Luas
Perubahan yang berpengaruh luas terjadi akibat adanya perubahan
yang mendasar sehingga dampaknya memperngaruhi banyak segi kehidupan dalam
masyarakat. Contohnya, program listrik masuk desa tidak semata – mata
menggantikan penerangan lampu minyak tanah. Melalui program ini, terjadi
percepatan masuknya sarana komunikasi audio visual seperti radio dan televisi
yang banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Program ini
membantu peningkatan industri rumah tangga di daerah pedesaan.
f.
Perubahan
yang Tidak Berpengaruh Luas
Perubahan yang pengaruhnya tidak luas, hanya terbatas ke dalam
unsur budaya tertentu saja. Misalnya, perubahan mode pakaian dan mode rambut,
tidak banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat lainnya. [7]
g.
Perubahan
Struktural
Perubahan ini merupakan perubahan yang sangat mendasar yang
menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem
kekuasaan dari kolonial ke nasional.
h.
Perubahan
Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar.
Perubahan ini hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
Contohnya adalah amandemen terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Amandemen yang dilakukan dengan menghapus dan
menambahkan beberapa pasal itu dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal –pasal
yang sudah ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia sekarang ini.[8]
3.
Faktor
Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
Soekanto mengelompokkan faktor –
faktor yang menyebabkan perubahan sosial dalam dua golongan besar, yaitu faktor
yang berasal dari dalam masyarakat sendiri (faktor internal) dan faktor yang
bersumber dari luar masyarakat (faktor eksternal).
a.
Faktor
Internal
1)
Bertambah
atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk yang
cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur masyarakat. Seperti munculnya
kelas sosial yang baru dan profesi yang baru. Selain itu, bertambahnya jumlah
penduduk akan meningkatkan kebutuhan – kebutuhan hidup seperti sandang, pangan,
dan perumahan. Padahal sumber – sumber pemenuhan kebutuhan tersebut terbatas.
Konsekuensinya harus ada penciptaan lapangan kerja baru agar dapat memenuhi
tuntutan kebutuhan yang makin meningkat. Jika tidak, maka akan terjadi berbagai
masalah sosial, sperti kemiskinan, kriminalitas. Kondisi ini akan mengubah pola
interaksi dan meningkatkan mobilitas sosial.
Sementara itu, berkurangnya jumlah
penduduk bisa jadi disebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari
suatu daerah ke daerah lainnya (transmigrasi, urbanisasi). Perpindahan ini akan
mengakibatkan kekosongan dalam pembagian kerja dan jumlah angakatan kerja.
Kondisi ini akan mempengaruhi lembaga – lembaga kemasyarakatan.
2)
Adanya
penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya
perubahan – perubahan dibedakan menjadi dua, yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat maupun
gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau kelompok. Sedangkan invention
merupakan penemuan baru yang sudah diakui, diterima, serta diterapkan oleh
masyarakat. Jadi discovery menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui,
menerima, dan menerpakan penemuan baru tersebut.
Adanya inovasi pada berbagai
kehidupan sosial dan budaya masyarakat akan memberi pengaruh yang luas pada
berbagai kehidupan masyarakat. Pengaruh ini berdampak pada terciptanya perilaku
sosial dan adat istiadat yang baru di antara golongan masyarakat tersebut, di
samping menggeser nilai – nilai dan norma – norma sosial yang lama. Contoh :
Penemuan telepon telah mengubah pola dan cara berkomunikasi
masyarakat. Dulu, masyarakat yang jaraknya berjauhan tidak dapat berkomunikasi
secara langsung dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, dengan adanya telepon
masyarakat bisa berkomunikasi pada saat itu juga, bahkan dengan yang jaraknya
berjauhan serta tanpa harus bertatap muka.
3)
Pertentangan
(konflik) masyarakat
Dalam masyarakat yang heterogen dan
dinamis, pertentangan – pertentangan mungkin saja terjadi antara individu
dengan kelompok atau kelompok – kelompok tertentu. Apalagi pada masyarakat yang
sedang berkembang dari tahap tradisional ke masyarakat modern seringkali
terjadi pertentangan, misalnya antara golongan muda yang menganut nilai – nilai
baru karena menerima unsur – unsur baru dari kebudayaan lain (seperti
kebudayaan barat) dengan golongan tua yang umumnya ingin mempertahankan nilai –
nilai, tradisi, dan kebudayaan tradisional. Konflik ini akan menimbulkan
perubahan nilai – nilai, pola perilaku dan interaksi yang baru di masyarakat
tersebut. Contoh:
Westernisasi di kalangan anak – anak muda cenderung menimbulkan
konflik dengan orang – orang tua yang memandang kebudayaan barat tidak cocok
dengan tradisi nilai – nilai bangsa, namun lambat laun bisa diterima walaupun
terjadi konflik.
4)
Terjadinya
pemberontakan atau revolusi
Perubahan yang terjadi secara cepat
dan mendasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok berpengaruh besar pada
struktur masyarakat dan lembaga – lembaga kemasyarakatan mulai dari lembaga
negara sampai keluarga mengalami perubahan yang mendasar. Contoh:
Revolusi Perancis merupakan pemberontakan masyarakat kelas bawah
yang tertindas terhadap kekuasaan kerajaan yang bertindak sewenang – wenang.
5)
Ideologi
Ideologi bisa diartikan sebagai
seperangkat kepercayaan, nilai, dan norma yang saling berhubungan yang dapat
mengarahkan pada tujuan tertentu. Ideologi memainkan peran yang cukup besar
dalam membentuk arah perubahan sosial. Ada bermacam – macam ideologi yang eksis
di dunia yang dikelompokkan menjadi ideologi konservatif atau tradisional,
liberal, dan radikal. Untuk mendorong terjadinya perubahan sosial di
masyarakat, biasanya ideologi – ideologi ini dituangkan ke dalam kebijakan –
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang menganut salah satu ideologi
tersebut.[9]
b.
Faktor
Eksternal
1)
Lingkungan
alam fisik yang ada di sekitar manusia
Penyebab perubahan yang bersumber
dari lingkungan alam fisik, kadang kala disebabkan oleh masyarakat itu sendiri.
Terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan lain – lain
menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah tersebut terpaksa harus berpindah
meninggalkan daerah tersebut dan mencari tempat tinggal baru sehingga mereka
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Hal tersebut akan mengakibatkan
terjadi perubahan pada lembaga – lembaga masyarakat.
2)
Peperangan
Peperangan antara satu negara dengan
negara lain bisa menyebabkan terjadinya perubahab – perubahan baik pada lembaga
kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya. Biasanya negara yang menang akan
memaksakan nilai – nilai dan cara – cara lembaga masyarakat yang dianutnya
kepada negara yang kalah. Contoh :
Negara Irak setelah kalah perang melawan koalisi pimpinan Amerika
Serikat. Amerika Serikat berusaha memaksakan penerapan sistem demokrasi
menggantikan sistem kediktatoran rezim Saddam Husein. Hal ini mengakibatkan
perubahan besar pada lembaga – lembaga negara, struktur pemerintahan, dan juga
pola perilaku dan interaksi masyarakat Irak.
3)
Pengaruh
kebudayaan masyarakat lain
Di zaman yang semakin terbuka, tidak
ada negara atau masyarakat yang menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa
atau masyarakat lain. Interaksi yang dilakukan antara dua masyarakat atau
bangsa mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Selain
masyarakat yang satu bisa mempengaruhi masyarakat lainnya, juga bisa menerima
pengaruh dari masyarakat lain. Dengan demikian, akan timbul suatu nilai-nilai budaya
yang baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi kedua budaya.[10]
C.
Modernisasi
1.
Pengertian
Modernisasi
Secara historis, modernisasi merupakan perubahan-perubahan
masyarakat pramodern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.[11]
Berikut ini adalah berbagai pendapat para ahli mengenai pengertian modernisasi.
a.
Astrid
S. Susanto; modernisasi adalah proses pembangunan kesempatan yang diberikan
oleh perubahan demi kemajuan.
b.
Widjojo
Nitisastro; modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan
bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi
sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
c.
Soerjono
Soekanto; modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahn sosial, yang biasanya
merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.
d.
Louis
Irving Horowitz; modernisasi yang non ideologis pada dasarnya merupakan suatu
istilah teknologi, bukan suatu istilah penilaian. Ia menyangkut penggantian
tenaga kerja manusia oleh mesin-mesin. Modernisasi berkaitan dengan komunikasi
informasi dalam tempo cepat, pemindahan orang dan barang dengan cepat, otomasi
jasa – jasa, dan sebagainya.
e.
Harol
Rosenberg; modernisasi sebagai sebuah tradisi baru. Modernisasi mengacu pada
urbanisasi, atau sampai sejauh mana dan bagaimana pengikisan sifat-sifat
pedesaan suatu masyarakat berlangsung.
f.
Alex
Inkeles; bahwa ada sikap-sikap tertentu yang menandai manusia dalam setiap
masyarakat modern. Dan di antara sikap-sikap ini, ada kegandrungan buat
menerima gagasan-gagasan baru serta mencoba metode-metode baru, kesediaan buat
menyatakan pendapat; kepekaan pada waktu yang membuat manusia lebih
mementingkan waktu ini dan waktu mendatang daripada waktu lampau; rasa
ketetapan waktu yang lebih baik; keprihatinan yang lebih besar untuk
merencanakan organisasi dan efisiensi; kecenderungan buat memandang dunia
sebagai sesuatu yang bisa dihitung, kepercayaan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan akhirnya, keyakinan pada keadilan yang bisa diratakan.[12]
2.
Syarat
– Syarat Modernisasi
Adapun syarat-syarat suatu modernisasi menurut Soerjono Soekanto
(1982) dalam buku Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan karya
Abdulsyani adalah sebagai berikut :
a.
Cara
berpikir yang ilmiah (scientific thinking) yang institutionalized
dalam the ruling class maupun masyarakat. Hal ini menghendaki suatu sistem
pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.
b.
Sistem
administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan bureaucracy
(birokrasi).
c.
Adanya
sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga
atau badan tertentu. Hal ini memerlukan penelitian yang kontinu, agar data
termaksud tidak tertinggal.
d.
Penciptaan
iklim yang favourable dari dari masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat-alat komunikasi masa. Hal ini harus dilakukan tahap demi
tahap, karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan masyarakat (believe
system).
e.
Tingkat
organisasi yang tinggi, yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain
pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f.
Sentralisasi
wewenang dalam pelaksanaan social planning.[13]
3.
Ciri
– Ciri Modernisasi
Menurut Cyril Black, masyarakat modern ditandai dengan tumbuh dan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang menambah kemampuan
manusia dalam mengungkap rahasia-rahasia dan perubahan – perubahan pada
lingkungan alam. Modernisasi hanya dapat terjadi jika terdapat suatu dorongan.
Dorongan-dorongan itu menurut David Mc Cleland adalah sebagai berikut.
a.
Pribadi
yang memiliki need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi.
b.
Perasaan
tanggung jawab terhadap masyarakat
c.
Memiliki
modal yang cukup
d.
Memiliki
ilmu pengetahuan yang tinggi[14]
Modernisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai
dengan ciri-ciri :
a.
Kebutuhan
materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
b.
Kemajuan
teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan
akulturasi.
c.
Modernisasi
banyak memberikan kemudahan bagi manusia.
d.
Berkas
jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi.
e.
Modernisasi
juga memberikan atau melahirkan teori baru.
f.
Mekanisme
masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan.
g.
Kehidupan
seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.[15]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya
manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya
bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun
iptek).
2.
Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi
dalam waktutertentu terhadap organisasi sosial masyarakat yang meliputi nilai –
nilai, norma, kebudayaan, dan sistem sosial. Bentuk perubahan sosial budaya
antara lain: revolusi, evolusi, perubahan yang direncanakan dan tidak
direncanakan, perubahan berpengaruh luas dan tidak luas, serta perubahan
struktur dan proses. Selain itu perubahan sosial juga terjadi karena beberapa
faktor baik faktor internal maupun eksternal.
3.
Modernisasi
adalah sebuah bentuk perubahan dari keadaan yang kurang maju atau kurang
berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Untuk mewujudkan
modernisasi, maka masyarakat harus berpikir rasional, meningkatkan birokrasi,
mengumpulkan data pada badan tertentu, mempunyai organisasi yang tinggi, serta
terdapat sentralisasi wewenang dalam melaksanakan sosial planning.
B.
Saran
Untuk
selanjutnya, penulis berharap agar penulis yang lainnya memberikan
kontribusinya untuk menulis hal – hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial
budaya yang lain pada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdulsyani.
Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013)
M.,
Idianto. Sosiologi untuk SMA Kelas X. (Jakarta: Erlangga, 2004)
Mulyadi,
Yad. Antropologi: untuk Sekolah Menengah Umaum Kelas 3 Program Studi Ilmu
Pengetahuan Sosial. (Bandung: PT Granesia, 1999)
Noor,
M. Arifin, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997)
Tumanggor, Rusmin dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
(Jakarta: Kencana, 2012)
INTERNET
“Pengertian Kebudayaan dan Peradaban”. http://sofyan-ali.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebudayaan-dan-peradaban.html. 7
Oktober 2012. diakses pada 31 Oktober 2014
Huki, Luci. “Syarat dan Ciri Modernisasi”. http://ilmudanpengetahuangratis.blogspot.com/2014/06/syarat-dan-ciri-modernisasi.html. 15
Juni 2014. diakses pada 6 November 2014
Nursyamsi, Rizky Akbar. Perbedaan Antara Peradaban dan
Kebudayaan. http://rizky-akbar-n.blogspot.com/2013/05/perbedaan-antara-kebudayaan-dan.html. 14
Mei 2013. diakses pada 31 Oktober 2014
Omika, Hefri Asra. “Modernisasi dan Globalisasi”. http://infosos.wordpress.com/kelas-xii-ips/modernisasi-dan-globalisasi/.
diakses pada 6 November 2014
Wrahatnala, Bondet. Bentuk – Bentuk Perubahan Sosial.
http://www.academia.edu/7295315/10_Bentuk_Perubahan_Sosial_pada_Masyarakat.
diakses pada 31 Oktober 2014
[1]Rusmin
Tumanggor dkk., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012), 77
[2]
“Pengertian Kebudayaan dan Peradaban”, http://sofyan-ali.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebudayaan-dan-peradaban.html, 7
Oktober 2012, diakses pada 31 Oktober 2014
[3]
Rizky Akbar Nursyamsi, Perbedaan Antara Peradaban dan Kebudayaan, http://rizky-akbar-n.blogspot.com/2013/05/perbedaan-antara-kebudayaan-dan.html, 14
Mei 2013, diakses pada 31 Oktober 2014
[4] Idianto M., Sosiologi
untuk SMA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), 85
[5] Ibid., 86
[6] M. Arifin
Noor, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), 265
[7] Yad Mulyadi, Antropologi:
untuk Sekolah Menengah Umaum Kelas 3 Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial,
(Bandung: PT Granesia, 1999), 61 – 62
[8] Bondet
Wrahatnala, Bentuk – Bentuk Perubahan Sosial, http://www.academia.edu/7295315/10_Bentuk_Perubahan_Sosial_pada_Masyarakat, diakses pada
31 Oktober 2014
[9] M., Sosiologi,
90 – 92
[10] Ibid., 92-93
[11] Abdulsyani, Sosiologi:
Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013), 173
[12] Abdulsyani, Sosiologi.,
173 – 174
[13] Ibid., 175 – 176
[14]Hefri
Asra Omika, “Modernisasi dan Globalisasi”, http://infosos.wordpress.com/kelas-xii-ips/modernisasi-dan-globalisasi/,
diakses pada 6 November 2014
[15]
Luci Huki, “Syarat dan Ciri Modernisasi”, http://ilmudanpengetahuangratis.blogspot.com/2014/06/syarat-dan-ciri-modernisasi.html, 15
Juni 2014, diakses pada 6 November 2014
Welcome bonus: 500% up to €1000 + 100 Free Spins - Wooricasinos
BalasHapusAspire Casino Bonus - Free Spins For instance, in the 룰렛 규칙 case of Mega Casino, you'll get 스마일 토토 a 100% deposit match 배팅 bonus up 해외배당흐름 to €1000 + 슬롯 머신 게임 100 Free Spins